Menanti Gebrakan AMD di Perangkat Mobile
Victor Herlianto (sha/detikINET)
Jakarta - Nama AMD boleh saja sudah populer di
industri komputer. Namun jika berbicara perangkat mobile, vendor
prosesor ini masih belum bersuara. Alhasil, mereka telah dilewati oleh
Qualcomm dan Samsung di jajaran produsen chip terbesar dunia.
Berdasarkan
data yang dilansir IC Insight, AMD kini berada di posisi empat.
Tertinggal oleh Intel di tempat teratas, dan Qualcomm serta Samsung di
posisi kedua dan ketiga.
Kondisi ini tak lain lantaran merosotnya
pangsa pasar AMD. Berdasarkan data yang dilansir IC Insight, di tahun
2012 penjualan AMD terpeleset sebanyak 21% dengan pendapatan USD 3,605
miliar.
Sementara di periode yang sama, Qualcomm justru mencetak
angka penjualan yang fantastis sebesar USD 5,3 miliar. Ini berarti
produsen yang bermarkas di San Diego, AS itu mengalami peningkatan
sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Samsung sendiri
mengalami pertumbuhan yang tak kalah hebat. Pabrikan asal Korea Selatan
ini tercatat mengalami peningkatan hingga 78% dibanding tahun sebelumnya
dengan total pendapatan USD 4,7 miliar, itu hanya untuk penjualan chip
saja.
Seperti dikutip
detikINET dari
The Verge,
kuat dugaan melesatnya Qualcomm dan Samsung lantaran eksistensi
keduanya di bisnis perangkat mobile, yang diisi ponsel dan tablet PC.
Di
sisi lain, AMD dan Intel sama-sama tengah menghadapi masalah yang cukup
serius, dimana belum mampu unjuk gigi di segmen perangkat mobile.
Terlebih,
IC Insight memprediksi tren kenaikan permintaan smartphone dan tablet
masih cukup baik di beberapa tahun ke depan, sementara komputer dan
laptop dipercaya berangsur turun. Jadi mau tidak mau kedua raksasa
microchip itu harus melakukan gebrakan baru.
Nah,
kondisi inilah yang memaksa AMD harus bergerak cepat mengatasi
perubahan. Salah satunya adalah mesti segera menghadirkan perangkat
mumpuni untuk dibenamkan di perangkat mobile.
Langkah untuk
menuju ke arah mobile pun sudah dijajaki AMD lewat peluncuran varian
baru prosesor mereka beberapa waktu lalu. Adalah Temash, Kabini dan
Richland yang coba diandalkan untuk mengangkat pamor AMD. Ketiga
prosesor tersebut diklaim siap menghadirkan kinerja mumpuni bagi kelas
entry level, mainstream, dan juga elite.
Berbicara seusai
peluncuran notebook ultrathin Asus U38N, di Anomali Coffee, Jakarta
Selatan, Victor Herlianto selaku Consumer Business Lead AMD Indonesia
menjanjikan piranti mobile yang dimaksud akan resmi diluncurkan dalam
waktu kurang dari dua minggu.
"Kita sudah
announce prosesor kita, tinggal menunggu
official saja, tunggulah hitungan satu atau dua minggu kita akan
officialy announce. Jadi kita memang punya
line up prosesor untuk mobile," ujar pria yang mulai memperkuat AMD sejak 13 bulan lalu ini.
"AMD melihat hari ini orang sudah
switch ke
new client istilahnya, tiba-tiba banyak sekali orang pakai smartphone dan tablet, tapi smartphone dan tablet itu
very low and very low computing power, jadi orang praktisnya hanya bisa
consume. Nah, di atasnya ada hybrid," imbuhnya.
Lebih
lanjut ia memaparkan bahwa AMD akan mengisi celah tersebut, dimana user
dijanjikan akan mendapatkan experience Windows 8 namun dengan
battery life yang lumayan tahan lama.
"Tapi tetap kalau mau
low power jalanin
low class application," tambah Victor.
Mengenai partner yang akan digandeng AMD, Victor masih bermisteri. "Kita bisa muncul dengan
existing brand atau memang
other brand," pungkasnya.